Pages

Sabtu, 09 April 2016

FF Romance Jungkook "Tone of Love Chapter 6"

Setelah kami berduet, tiba-tiba Jungkook menatapku dengan tajam. Jungkook memegang pipiku dan menciumku dengan penuh nafsu. Aku juga tak tahan dengan nafsuku. Aku langsung menjatuhkan gitarku dan membalas ciumannya. Jungkook mendorongku saampai aku tertindih olehnya. Tetapi kali ini aku tek menghentikannya. Aku lebih mengikuti nafsuku. Tangan Jungkook langsung beralih kebajuku dan melpaskannya. Akupun melepaskan bajunya Jungkook. Tangannya tiba-tiba meremas kedua payudaraku. Aku semakin terangsang olehnya. Kedua tanganku terus melingkar dilehernya dan tiba-tiba...
"Kim Seulbin, kalian berdua jadi makan malam tidak? Ibu sudah menyiapkannya dimeja makan." Ucap Ibu.
Aku langsung terkejut dan melepaskan ciumanku. Kami langsung memakai baju masing-masing.
"Kajja..." ucapku kepadanya
Kami berudua langsung turun dan duduk dimeja makan. Ibu menyiapkan makanan Ayam Goreng dengan Sayur Sup. Dan kami langsung menyantap. Sedangkan ibu membereskan dapur.
"Seulbina, apa kau tak sisiran? Rambutmu berantakan sekali." Ucap ibu.
"Mmm.... Tadi aku habis keramas. Pas ibu panggil aku lagi mengeringkan rambutku dengan handuk dan aku langsung turun." Ucapku.
"Kau kan punya Hair Dryer. Kenapa tak dipakai?" ucap Ibu.
"Aku malas bu." Ucapku.
Jungkook hanya diam dan mendengarkan. Dia menatapku seperti ketakutan.
"Tak apa." Ucapku kepadanya.
Diapun langsung melanjutkan makannya. Setelah kami selesai makan, kami kembali kekamar masing-masing dan tidur.
......
Pukul 05.30
*kringgggggg......(alarm berbunyi)
Aku langsung bangun dan kekamar mandi untuk mandi dan bersiap-siiap. Hari ini adalah hari Sabtu dan sekolahpun libur. Kami berdua akan menjenguk Jimin. Setelah aku siap, aku mengetuk kamar Jungkook, tetapi tak ada respon. Aku membuka pintunya dan melihat ternyata masih tidur.
"Ya Jeon Jungkook bangunn dong. Lo kan udah janji mau nganterin gue ke Rumah Sakit." Ucapku sambil menggerak-gerakan badannya.
Jungkook menarik tanganku dan memelukku dalam keadaan tidur.
"5 menit saja, jangan bergerak! Anggap saja pelukan pagi hari." Ucapnya.
Aku-pun diam saja....
Setelah 5 menit, aku langsung melepaskan pelukannya.
"Cepat bangunnnnn dan mandi!" ucapku.
"iya....nyonya jeon" ucapnya sambil mengecup bibirku.
Jungkook pun mandi dan bersiap-siap....
Setelah selesai mandi dan bersiap-siap, kami berdua langsung turun. Kami langsung sarapan dengan roti panggang yang dibuat ibuku. Dan aku izin keluar untuk menjenguk Jimin. Ibu langsung terkejut.
"Memangnya Jimin kenappa?" ucap ibu kaget.
"Jimin kemarin ditabrak dan sedang dirawat dirumah sakit." Ucapku.
"Mwo? Yasudah nanti ibu akan menjenguknya juga. Apa kalian mau bareng dengan ibu?" ucap ibu.
"tidak tidak bu, kami mau membeli sesuatu dulu untuk Jimin." Ucapku.
Setelah selesai makan kami berdua langsung pergi.
"Apa kita mau naik sepeda?" ucap Jungkook.
"Boleh...boleh... kita ke toko roti dulu ya." Ucapku.
"Oh ya, sepeda gue kan malem ada diluar, gue lupa masukkin. Terus sekarang ada dimana ya?" ucapnya.
"Oh palingan ditaro di deket garasi, disono noh!" ucapku sambil menunjuk arah garasi.
Jungkook langsung mengambil sepedanya dan kami berangkat. Karena sepeda Jungkook itu sepeda gunung, jadi aku diboncengnya didepan. Astaga romantisnya. Hatiku terus berdegup kencang.
(Seulbin Pov End)
.....
(Author Pov)
Mereka pergi ketoko roti dan membelinya untuk Jimin. Setelah itu, mereka langsung menunggu dihalte untuk menunggu bis. Sedangkan sepeda jungkook diparkirkan didepan toko roti tersebut. Setelah busnya sudah berhenti, mereka langsung naik dan duduk dipaling belakang. Mereka saling mengobrol tentang masa lau mereka. Dan tak terasa bis sudah berhenti didepan halte rumah sakit. Mereka langsung turun dan masuk kerumag sakit. Pas masuk kerumah sakit, mereka bertemu dengan ayahnya Jimin. Mereka langsung naik dan masuk keruangan Jimin.
"Jiminna..." ucap Seulbin.
"Hey..." ucap Jimin
Jimjn langsung diam ketika melihat Jungkook. Akhirnya mereka masuk dan mengobrol. Tetapi berbeda dengan Jungkook hanya diam dan memainkan hapenya. Sedangkan Seulbin dan Jimin mengobrol.
"Jungkook... kenapa diam saja? Sini sama kami ngobrol!" ucap Seulbin.
"Oh maaf, gue mau keluar ya. Ada telpon dari bokap." Ucap Jungkook.
Akhirnya Jungkook meninggalkan mereka berdua keluar. Sedangkan Seulbin dan Jimin melanjutkan obrolannya.
"Seulbin, gue boleh minta sesuatu?" ucap Jimin.
"Minta apa?" ucap Seulbin.
"Lo bisa ngga jauhin Jungkook mulai sekarang?" ucap Jimin.
"Hah? Kenapa emangnya?" ucap Seulbin.
"Udah jawab aja! Bisa ngga?" ucap Jimin.
"Mmmm....gue ngga bisa ngejauh tanpa alasan. Mian" ucap Seulbin.
"Oh yaudah, gapapa." Ucap Jimin.
"Lo udah makan belum?" ucap Seulbin.
"Udah, dan sekarang gue mau tidur." Ucap Jimin.
"Oh yaudah gue keluar ya." Ucap Seulbin.
Akhirnya Seulbin meninggalkan Jimin, dia mencari Jungkook. Dia sekarang sama sekali ngga pegang handphone karena hilang saat kemarin dijalan. Seulbin mencari jungkook dan akhirnya dia ketemu dengan Jungkook. Dia langsung mendekati Jungkook yang sedang main game.
Sedangkan Jimin, dia tidak tidur. Pikirannya sangat kacau. Dia bingung, apakah dia harus mempertahankan rasa cintanya kepada Seulbin atau mengalah dengan Jungkook? Dia terus memikirkannya sampai-sampai kepalanya merasakan sakit. Karena kecelakaan kemarin, syaraf diotak Jimin ada yang mengalami kerusakkan tetapi besar kemungkinan bisa disembuhkan. Tetapi kalau tidak bisa disembuhkan, lama kelamaan Jimin akan kehilangan ingatan. Jimin pun akhirnya tidur sambil menahan rasa sakitnya itu. Saat sedang tidur Seulbin dan Jungkook masuk kekamarnya Jimin untuk berpamitan pulang. Tetapi melihat Jimin tidur, mereka memutuskan langsung pulang. Pas mereka keluar datanglah ibunya Jimin, dan merekapun berpamitan pulang.
.....
Seulbin dan Jungkook, langsung menuju halte bis. Mereka langsung menuju ke mall. Saat diperjalan (didalam bus) mereka selalu berpegangan tangan. Sampai akhirnya, Jungkook mengatakan isi hatinya kepada Seulbin.
"Seulbinna, mau kah kamu jadi yeoja chingu ku?" ucap jungkook menatapnya.
"Mmmmm....iya, aku mau" ucap seulbin.
Jungkook mencium kening Seulbin dan terus menggandeng pacar barunya itu.

Bersambung

Tunggu Chapter berikutnya ya chingu....

Please Shere and Comments^^

Gomawo

Jumat, 08 April 2016

FF Jungkook Romance "Tone of Love Chapter 5"

Aku menangis-nangis, aku takut kalo kehilangan sahabatku ini. Karena darahnya terus saja mengalir.
"Jimin....Jimin...Bangunlah..." ucapku kepadaanya sambil menangis.
Aku terus menangis dan menangis. Sampai-sampai aku diomelin sama pria yang ada diambulan.
"Hey, apa kau tidak bisa diam? Diamlah kau sangat menggangguku!" ucap pria itu.
Tangisku pun semakin kencang. Hingga pria itu menyuruhku untuk keluar dari ambulan. Akhirnya aku berhenti meenangis.
Ambulan akhirnya sampai, Jimin langsung dibawa keruang UGD. Sedangkan aku masih menunggunya.
(Seulbin Pov End)
.....
(Jungkook Pov)
Setelah aku sampai dirumah, aku langsung masuk kekamar dan mandi. Karena kata Ibu dan Ayahku ada tamu spesial yang akan datang. Aku tak tahu siapa yang akan datang kerumahku malam-malam seperti ini. Ibuku juga telah menyiapkan jas dan kemeja untukku. Setelah aku selesai mandi aku langsung dipanggil oleh ayahku, karena tamunyaa sudah datang. Pas aku sampai diruang tamu, aku melihat ada rekan ayahku dan keluarganya. Pas aku lihat, aku sangat terkejut karena anak rekan ayahku adalah Kang Nana. Dan lebih kagetnya lagi adalah dia akan dijodohkan denganku. Aku menahan emosiku hingga tamu itu pulang. Setelah tamu itu pulang, aku berbicara dengan ayah dan ibu.
"Ayah, aku tak mau menikah dengannya. Aku sudah mempunyai perempuan yang aku cintai." Ucapku.
"Apa? Secepatnya kamu harus lupakan perempuan yang kau cintai. Kamu harus menikah dengan Kang Nana!" Ucap ayah marah.
"Tidak, aku tidak mau dan tidak akan menikahinya." Ucapku terus mengelak.
"Apa kamu tahu, jika kamu menikahi Kang Nana, hidupmu akan bahagia. Kamu akan menjadi Ketua President diperusahaan ayahnya." Ucap ayah.
"Aku tak perduli dengan pekerjaan itu. Aku menyukai seni musik. Dan aku tak menyukai pekerjaan kantor gila itu."
*plakkkkkk....(ayah menamparku)
"Cukup Ayah!" Ucap ibu sambil mendekatiku.
Tetapi ayah tak mendengarkannya.
"Dasar anak keras kepala! Sudah ku bilang lupakan tentang seni musikmu itu!" Ucap ayah marah sambil menamparku.
"Hah? Aku tak akan melupakan seni musikku. Seni musik itu sudah menjadi kehidupan untukku." Ucapku sambil pergi kekamar.
Setelah sampai dikamar, aku menelpon Kim Seulbin. Tapi ngga diangkat-angakat. Perasaanku tak enak kepadanya. Aku mengambil tasku dan memasukkan beberapa baju dan salah satunya baju seragam. Aku kabur lewat jendela dan berlari mengambil sepedaku. Dan aku langsung kabur lewat pintu pinggir. Aku mengayuh sepedaku dengan cepat. Saat diperjalanan terlihat sangat sepi dan aku berhenti sebentar dimini market untuk membeli makanan. Aku duduk dikursi yang disediakan sambil menyantap ramen yang kubeli. Saat aku sedang menyantap maakananku. Aku melihat gitar yang tergeletak disebrang jalan. Aku bangun lalu mengambil gitar tersebut. Aku membukanya. Astaga, ini adalah gitar yang ku berikan pada Kim Seulbin. Perasaanku tidak enak, sepertinya terjadi sesuatu padanya. Aku langsung mengambil tasku dan menaiki sepedaku. Aku mengayuh sepedaku dengan kencang sambil menghubunginya. Tak diangkat terus menerus. Aku semakin khawatir hingga aku sampai didepan rumahnya. Aku menelpon lagi dan lagi tetapi tetap saja tak diangkat. Aku duduk dideepan pintu pagarnya. Saat sedang menunggu aku mendengar suara tangisan. Aku sangat merinding dan ketakutan. Suara itu semakin lama semakin dekat denganku. Aku bangun dan menengok kearah suara itu.
"Seulbinna!" Ucapku sambil berlari kearahnya.
Aku langsung memeluknya dan berbicara...
"Gwenchana?" Ucapku.
Seulbin terus saja menangis, dia memelukku dan menangis.
"Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" Ucapku bingung.
"Jimin....." Ucapnya.
"Hah? Kenapa dengan Jimin?" Ucapku penasaran.
"Jimin tadi ketabrak dan sekarang dia di Rumah Sakit. Dia sedang sekarat sekarang." Ucapnya sambil menangis.
"Apa? Mari kita bicara didepan rumahmu saja." Ucapku sambil menggandeng tangannya.
Saat didepan rumahnya, kami duduk dan berbicara.
"Baiklah, ceritakan bagaimana Jimin bisa tertabrak?" ucapku.
"Saat kita berpisah dijalan, Gue nginget gitar yang lu kasih. Gue langsubg lari kehalte dan langsubg naik bus ke sekolah lagi. Pas udaah sampai di sekolah, gue langsung ngambil gitar itu. Sampai akhirnya gue ngeliat Jimin saat gue lagi jalan pulang. Dia sedang minum dikaki lima. Terus dia ngajak gue ke taman. Terus pas disebrang minimarket, Jimin bilang mau beli makanan buat kita ditaman. Terus gue nunggu sambil nelpon sama ibu gue. Pas gue lagi telponan, Jimin nyebrang, jalanan terlihat sepi. Tapi ada laki-laki misterius, yang memang sengaja menbrak Jimin. Gue kaget dan langsung berlari ke Jimin yang udh tergeletak." Ucapnya.
"Yaudah, sekarang tenangin hati lo. Besok kita jenguk dia. Orang tuanya udh ada disanakan?" Ucapku.
" iya..." Ucapnya sedikit tenang.
Kami ngobrol didepan rumahnya sampai sekitar jam setengah dua belas.
"Oh.. ya lo ngga pulang?" Ucapnya.
"Mmmm....Gue boleh nginep dirumah lo ngga? Tapi kalo ngga boleh juga gak papa kok." Ucap gue.
"Oh boleh kok, ada kamar kosong disini. Haha yaudah ayo masuk!" ucapnya.
Kami berdua langsung masuk kerumah Kim Seulbin.
(Jungkook Pov End)
.....
(Seulbin Pov)
"Aku Pulang....Ibuuuuuu!" Ucapku.
"Kim Seulbinnnn, kamu kenaapa pulang larut malam se.... eh ada temennya. Kamu bukan Jimin ya?" ucap ibuku yang langsung terkejut melihat Jungkook.
"Ibu ini teman ku Jeon Jungkook, dia mau nginap disini. Dirumahnya sedang ada masalah bu. Terus mau kerja kelompok juga." Ucapku bohong.
"Oh, iya iya... Seulbin kamu antarkan dia kekamar tamu yang disamping kamarmu aja. Udah bersih kok." Ucap ibuku.
Aku langsung mengajak Jungkook kekamarnya.
"Ibu lo juga kenal Jimin?" ucap Jungkook.
"Yaiyalah, dia juga pernah nginep disini ko. Maaf ya tadi gue asal ngucap ke ibu gue buat alesan lo nginep disini." Ucapku.
"Oh iya gapapa kok." Ucapnya.
"Emangnya kenapa lo nginep disini?" ucapku.
"Ohh..ada masalah keluarga aja" ucapnya.
Akhirnya kami sampai didepan kamar tamu.
"Nih kamarnya... yaudah gue langsung kekamar ya. Gue mau mandi. Lo kalo mau mau mandi dilemari ada handuk ko. Ntar abis mandi kita makan malam ya." Ucapku sambil berjalan menuju kamar.
Aku pun langsung masuk ke kamar dan langsung mandi. Setelah mandi aku langsung ngetuk kamar Jungkook.
*Tok...Tok..Tok...
"Woy lo mau makan ngga?" ucapku.
"Seulbin, lo bisa masuk ngga?" ucapnya.
Aku masuk dan melihatnya lagi diatas kasur, lagi ketakutan soalnya dilantai ada kecoa.
*plakkkkk....
"Ngga lo, ngga Jimin sama aja takut sama kecoa. Hufttt" ucapku sambil ngeliat Jungkook yang setengah gak pake baju.
"Aigoo, lo belom mandi daritadi?" ucapku sambil menutup mata.
"Lo tungguu sini aja ya, gue mau mandi. Gue takut ada kecoa lagi." Ucapnya sambil masuk kekamar mandi.
Aku menunggunya sambil duduk diatas tempat tidur. Tetapi aku masih saja memikirkan Jimin. Aku takut terjadi apa-apa dengan Jimin. Pas aku lagi bengong, aku lihat gitarku disamping tasnya Jungkook.
"Aaaaa.... Gitar gue akhirnya kembali." Ucapku sambil mengambil gitarnya.
Aku membuka dan mengambil gitarnya. Aku memainkannya dengan lagu yang kubuat dengan Jimin. Aku bernyanyi, tiba-tiba pas dibagian Jimin si Jungkook langsung nyanyi. OMG, gak nyangka si Jungkook udh apal lagunya. Kami berdua akhirnya duet. Aku benar-benar sangat bahagia bersamanya.
Bersambung.....

Tunggu Chapter berikutnya ya chingu....

Please Shere and Comments^^

Gomawo

FF Jungkook Romance "Tone of Love Chapter 4"

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Semua murid pun berbondong-bondong keluar dari gerbang. Sedangkan aku dan Jungkook masih diatap.

"Seulbinna, kamu mau pulang bareng gue ngga?" tanyanya

"Ne...Kajja..Kajja..." ucapku sambil membawa gitar.

Sebenarnya hatiku ini masih dalam keadaan bimbang, aku masih bingung dengan kedua namja tampan ini. Tetapi aku harus memikirkannya dirumah saja. Dan bersikap seperti biasanya.

Kami berdua langsung turun.Tiba-tiba saat sampai didepan ruang laboratorium aku melihat dari kejauhan didepanku ada Jiminn dan Taehyung. Tanpa berfikir panjang aku langsung menarik Jungkook masuk keruang laboratirium. Dan menutup mulutnya.

"Ya Jimin, gue kayaknya tadi ngeliat Kim Seulbin masuk keruang Laboratorium deh." Ucap Taehyung.

"Masa, Sendirian? Coba ayo periksa." Ucap Jimin

*Krekkkk....(pintu dibuka)

Jimin membuka pintunya dan memeriksanya sedangkan aku dan Jungkook ada dibelakang pintu. OMG, tubuhku dan tubuhnya Jungkook sudah sangat erat sekali. Hingga bibir Jungkook sudah menyentuh keningku. Aku menutup mataku dan menahan nafasku.

Lumaya lama Jimin memeriksa ruang Laboratorium, akhirnya Jimin langsung menutupnya lagi. Untung saja Jimin tak melihatku. Dan mereka langsung pergi lagi. Sedangkan aku dan Jungkook masih terdiam. Jungkook menatapku, dan dia langsung mencium bibirku. Dia menciumku dengan lembut. Dan akhirnya aku tergoda dengannya. Aku membalas ciumannya. Astaga sepertinya kami terlalu nafsu hingga tak mengingat waktu pulang. Jungkook sepertinya lelah dengan posisinya yang menyender didinding. Jungkok tiba-tiba mendorongku dan aku berjalan mundur tiba-tiba aku terjatuh karenaa aku tak bisa menyeimbangkan jalannya Jungkook yang terlalu cepat.

*Brukkkk.....

Aku tertindih oleh Jungkook (OMG Posisi ini)

Jungkook dan aku melepaskan ciumannya. Jungkook menatapku, aku bisa membaca tatapan Jungkook padaku. Aku menggelengkan kepalaku kepadanya. Jungkook memegang pundakku. Dan aku menghentikan tangannya.

"Jangan! Jangan terlalu berlebihan. Kumohon" ucapku

Jungkook pun langsung berdiri dan membangunkanku.

"Mian..." ucapnya sambil memelukku.

"Gwenchana...." Ucapku sambil membalas pelukkannya.

"Baiklah sekarang kita pulang." Ucap Jungkook sambil menggandeng tanganku.

"Ne...Kajja" ucapku.

Kami langsung pergi mengambil tas dan segera pulang.

.....

Diperjalanan kami saling mengobrol tentang kesukaan masing-masing. Hingga jungkook bertanya soal Park Jimin.

"Oh ya, Park Jimin itu siapa lo?" ucapnya

"Oh...Jimin, dia adalah teman masa kecil gue. Gue sama dia ud bertemen dari dulu. Gur udah nganggep dia sebagai saudara gue sendiri. Emang kenapa?"ucapku

"mmm...Gpp sih, lo suka sama dia ngga?" ucapnya

"hahaha... ya gak mungkinlah, gue kan sukanya sama lo. Ups" keceplosan.

"Apa lo bilang?" ucap Jungkook

"ha?....ani..ani.." ucapku

"Lo beneran suka sama gue? Jujur aja." Ucap Jungkook

"mmm... ya sebenernya... iya" ucapku

"Lo mau pacaran sama gue ngga?" ucapnya

"Lo ya..." ucapku terpotong oleh nada dering teleponnya Jungkook.

Jungkook mendapat telepon , entah dari siapa. Tapi dia tiba-tiba langsung bilang...

"Seulbinna...Mian, aku harus segera pulang sekarang"ucapnya sambil mencium keningku dan mengayuh sepedahnya dengan kencang.

Aku berjalan sendiri hingga akhirnya tiba didepan rumah. Setelah sampai didepan gerbang rumah, aku teringat gitar. Aku langsung berlari kesekolah dan mencari gitarnya. Aku mengingat gitar itu ada di laboratorium. Aku berlari sangat kencang kehalte bis. Yap tepat waktu, saat aku sampai dihalte bis sedang menunggu.

"Paman.... Tunggu aku!" teriak aku kepada pak supir.

Aku langsung menaiki bis dan berhenti depan gerbang sekolah. Aku langsung turun dan berlari menuju ruang laboratorium.

Untung saja masih ada gitarnya. Aku langsung pulang dengan berjalan kaki. Karena sekarang baru jam 08.30 pm aku putuskan untuk berjalan kaki. Saat diperjalanan aku melihat Park Jimin yang sedang minum di kaki lima. Aku pun segera menghampirinya.

"Woy...Park Jimin, lo mabuk ya?" ucapku sambil mengagetkan Jimin.

"Ayo kita jalan-jalan sebentar. Nanti gue anter pulang." Ucap Jimin

"Ayo...Kita mau kemana?" ucapku

"Kita ketaman ajalah." Ucap Jimin

"Oh..oke oke" ucapku

Akhirnya kami berangkat ketaman yaang biasa kami kunjungi dulu. Saat diperjalanan, Jimin hanya diam dan menggenggam tanganku dengan erat. Tangannya sangat dingin.

"Jimin, apa kamu baik-baik saja?" ucapku khawatir.

"Ne...Gwenchana. Tenang saja. Aku hanya butuh hiburan." Ucapnya

Perasaan ku sangat aneh dengan Jimin kali ini. Aku merasa seperti ada yang aneh dihatiku ini. Sebelum sampai ditaman, disebrang jalan ada minimarket. Jimin menyuruhku untuk menunggunya karena ia ingin membeli makanan dan minuman. Dan aku menunggunya. Aku melihat cara jalannya, sepertinya dia sedang sakit.

*Kringggg...(Telepon dari Ibuku)

"Ne...Eomma?" ucapku

"Kamu dimana, ini sudah malam." Ucap ibu

"Aku sedang bersama......" Tiba-tiba ucapanku terhenti, handphoneku dan tas gitarku terjatuh.

"YA....PARK JIMIN" aku berteriak, tepat didepan mataku Jimin tertabrak mobil besar. Aku langsung berlari ke Jimin. Darahnya mengalir deras.

"Bisakah kalian telepon ambulan" ucapku sambil menangis.

Tak lama kemudian ambulan datang dan langsung nmengangkatnya dan membawanya ke Rumah Sakit.

Bersambung.....

Tunggu Chapter berikutnya ya chingu....

Please Shere and Comments^^

Gomawo

FF Jungkook Romance "Tone of Love Chapter 3"

Aku pun segera melepaskan ciumanku dengan Jungkook sedangkan Jimin langsung pergi dari hadapan kami berdua. Aku berlari mengejar Jimin.

"Jimin, berhenti!" ucapku.

Jimin tetap saja berlari sampai akhirnya dia berhenti dibawah pohon besar. Aku-pun segera menghampirinya.

"Jimin....Mian. Apa lo marah?" ucapku.

"Haha, untuk apa gue marah? Gue kan bukan siapa-siapa lo." Ucapnya

Aku menghampirinya dan menggenggam tangannya. Dan Jimin langsung menatap wajahku. OMG, aku bingung harus bagaimana. Apa aku harus menghindar? Atau Aku harus diam saja? Tak lama kemudian Jimin memelukku.

"Seulbinna, dengerin gue! Gue ngomong ini cuma sekali sama lo!" ucapnya

"Lo mau ngomong apa emangnya?" ucapku gugup

"Saranghaeyo." Ucapnya

Tiba-tiba aku kaget. Aku terdiam dan memikirkan. Aku bingung. Apa yang harus kulakukan? Akhirnya aku memutuskan untuk tetap memeluk Jimin. Lumayan lama kami berpelukkan akhirnya Jimin melepaskannya.

"Ayo kita balik kekelas. Udaah mau masuk nih." Ucapnya.

"Ne. Kajja...kajja..." ucapku sambil menggenggam tangannya *Modus.

Kami pun kembali kekelas masing-masing. Pas aku masuk ke kelas, jungkook ngga ada. Tiba-tiba aku teringat gitar yang dikasih Jungkook. Aku langsung berlari keruang gudang tadi. Setelah aku sampai aku mendengarkan seseorang bernyanyi. Gilaaaa merdu baangettt..... Aku mengintip dari balik pintu. OMG, itukan temennya Jimin. Aduh, aku bingung banget... aduh gimana ini....tenang seulbinna....

*tok..tok..tok..

"Permisi..." ucapku gugup.

"Oh, ne....aaaa kamu Kim Seulbin ya? Ini gitar punya kamu kan?" tanyanya.

"Oh iya, kok kamu bisa tau sih?"ucapku sambil mendekatinya.

"hihi, ini ada tulisan nama kamu kok. Maaf aku bukannya lancang, Sumpah ini gitar enak banget dipakainya." Ucapnya.

"haha...iyakah. Aku belum mencobanya." Ucapku.

"hah, kamu belum mencobanya? Memangnya dari siapa?" ucapnya

"Oh, dari teman sekelasku. Oh ya nama kamu siapa ya?" ucapku

"Oh, Namaku Kim Taehyung dari kelas 1-3. Aku temennya Park Jimin. Aku tau kamu juga dari Park Jimin." Ucapnya

"Iya aku sudaah tau kalo kamu temennya Jimin, Oh ya kamu kenal Jimin dari mana?" ucapku

"Kami satu club. Club dance. Kamu udh tau kalo Jimin daftar Agensi belum?" ucapnya

"Belum....Astaga aku sudah telat masuk kelas. Baiklah aku harus kekelas. Sampai Jumpa^^" Ucapku sambil melihat jam dan langsung pergi membawa gitarnya.

Saat aku pergi keluar aku terjatuh karena menabrak seseorang. Pas aku lihat mukanya, itu adalah Jungkook.

"Darimana saja lo? Kenapa lo ngga masuk kelas. Gue nyariin juga." Ucap Jungkook.

"mmm... gue dari gudang yang tadi." Ucapku

"Ikut gue yuk ke-atap!" ucapnya sambil menarik tangan ku.

"Eh..eh...ehm.. kita ngga masuk kelas?" ucapku.

Jungkook diem dan fokus ke larinya sambil menggandeng tanganku.

.....

Pas sampai diatap, Jungkook mengambil gitarnya dan menyanyikan lagu untukku. Dia menyanyikan lagu "I Need U" yang tadi pagi aku nyanyikan untuknya.

"Aigoo, suara lo merdu baanget sih." Ucapku sambil mencubit pipinya.

Selain ganteng Jungkook juga imut. Tapi di itu sombong banget kalo belum kenal. Haha.

"Apa lo pernah membuat lagu sendiri?" tanya Jungkook.

"mmmm...dulu gue pernah bikin lagu. Gue bikin lagu sama temen gue si Jimin. Lagunya romantis banget. Mau duet ngga? Gue punya liriknya di hp nih. Gue yang main gitar." Ucapku

"Gue kan ngga tau lagunya." Ucapnya sedikit bete.

"Selaw lah, gue punya lagunya." Ucapku sambil ngasih earphoneku.

Kami mendengarkan dan menghayatinya. Jungkook itu emang keren banget ya, baru dengerin sekali aja udah langsung nangkep nadanya.

"Udah, ayo main gitanya dong." Suruhnya.

"Iya, sabar dong" ucap gue

Aku langsung main gitar dan kami berduet. Tapi Jungkook masih liat lirik nya. OMG, itu suaranya bikin aku makin jatuh cinta sama dia. Setelah kami berduet Jungkook menarik tanganku dan dia juga mendekat.

"Kim Seulbin Saranghaeyo." Ucap Jungkook

"Hah? Aduh...aduhh..." ucapku sambil garuk-garuk kepala.

Aku diam sejenak dan aku mengingat ucapan Jimin tadi. Dia juga mengucapkan kata itu kepadaku. Aku sungguh bimbang, apakah aku harus memilih Jungkook yang baru aku kenal atau memilih Jimin teman lamaku?

Bersambung.....

Tunggu Chapter berikutnya ya chingu....

Please Shere and Comments^^

Gomawo

Sabtu, 02 April 2016

FF Jungkook Romance "Tone Of Love Chapter 2"

Hari demi hari pun ku lewati, aku terus saja memikirkannya dan kali ini aku berusaha untuk memberanikan diriku berbicara dengannya.

Saat Istirahat aku mengikutinya, tetapi dia tidak sadar dengan keberadaanku. Dia pergi ke perpustakaan dan mengambil buku dan membacanya. Aku terus melihatinya, dia menaruh hapenya diatas meja. Sepertinya dia sedang chattan dengan temannya. Tiba-tiba saja dia langsung bangun dan keluar dari perpustakaan. Tetapi dia meninggalkan hape dan bukunya. Entah kabar apa yang dia terima. Aku langsung mengecek hapenya, ternyata dari temannya Park Jimin. Tunggu, Park Jimin? Mwo? Dia adalah musuh bebuyutanku di club dance. Kami berbeda club, aku memang sudah tau kalo Si Muka Senga itu sekolah disini, tapi aku tak tahu kalau si perempuan itu temannya. Astaga, apakah aku harus bersaing juga untuk urusan cewek. Apa-apaain ini?

Aku langsung buru-buru menghapus semua kontak yang ada dihapenya dan menghapus inboxnya. Ternyata perempuan ini tidak punya teman selain Si Muka Senga. Aku akan menyimpan No.nya . Oke selesai. Bel masuk sudah berbunyi. Aku langsung kembali ke kelasku dan mengikuti pelajaran kembali.

.......

Setelah pulang sekolah aku melihat perempuan itu kepanikkan dan langsung keperpustakaan, aku yakin dia pasti mencari hapenya. Untung saja aku menaruhnya di kolong meja perpustakaan dan sudah aku tulis diatas meja kalo hapenya aku simpan dikolong meja. Sebenarnya aku tambahkan, kalo sudah ketemu segera hubungi aku.

.......

Huffttt...akhirnya sampai dirumah.

*laguBTSbutterfly..... (telepon berbunyi)

"Yeoboseyo.... Apa kau yang menemukan hapeku?" tanya perempuan itu.

"Oh iya, kenapa?" jawabku

"Kenapa no. Kontakku hilang semua? Apa kah kau yang menghapusnya?" tanyanya lagi

"Oh, iya gue tadi sempet ngapus." Jawabku

"Wae...?" tanyanya

"Untuk apa lo nyimpen kontak-kontak yang gak berguna, apakah mereka sering menghubungi lo?" tanyaku

"Tidak, tetapi kan kontak-kontak itu adalah teman gue semua." Ucapnya

"Jika mereka menganggap lo teman, mereka pasti akan menghubungi lo lagi." Ucapku

"Oh ya, lo siapa?" tanyanya

"mmmmm.....Kepo lu" jawabku

"ishhh...." Langsung mematikan telponnya.

Aku menghubunginya lagi.

"Yoboseyo...." Ucapnya.

"Ini gue...." Ucapku.

"Ada apa lagi, lu siapa sih? Lu kelas berapa?" tanyanya.

"mmmmm....RAHASIA wkwkwk" ucapku.

"Terah lo dah" ucapnya.

Hari demi hari kami selalu berteleponan hingga tengah malam. Dia terus saja menanyaiku ini siapa. Tapi aku selalu menjawabnya RAHASIA. Dan tak terasa hari ini adalah hari ulang tahunnya.

"(menangis)" dia menangis ditelepon.

"Kamu kenapa?" tanyaku

"Hari ini adalah ulang tahun gue, tetapi kaka gue malah nampar gue, gue kan sedih...."ucapnya

"Saengil Chukha Hamnida..... Saengil Chukha Hamnida..... Saranghaneun Seulbinie..... Saengil Chukha Hamnida...."aku menyanyi.

"Wahhh, Daebak suara lu merdu banget. Kenapa lo ngga jadi penyanyi aja?" ucapnya

"Gue kan udh jadi penyanyi buat lo... wkwkwk" gombalku

"lucu lo....." ucapnya

"Gomawo, gue emang lucu. Oh ya, besok gue mau ketemuan sama lo diatap. Lo mau ngga?" tanyaku

"mmmm...jam berapa?" tanyanya

"Istirahat...." Ucapku

"Mmmm...Oh oke deh." Ucapnya

"Yaudah sekarang lo Istirahat, Good Night" ucap gue

"iya, Good Night Too" ucapnga sambil mengakhiri telponnya.

(Jungkook Pov End).

......

(Seulbin Pov)

Sepertinya aku sedang jatuh cinta. Oh tidak, apakah aku menyukai pria itu? Ya, pria yang sangat misterius. Dia itu ngga mau nyebutin nama dan kelasnya. Padahal kami satu sekolah. Eh tunggu, tapi besok aku akan menemuinya.

*kringgggg.....(bunyi telepon)

"Wae...Wae...Wae... Pagi-pagi udh nelpon aja, gue masih tidur." Ucapku.

"(Nyanyi lagu just one day)" dia nyanyi.

"Suara lu enak baanget sihhh." Ucapku.

"Lo nyanyi dong!" ucap dia.

"(Nyanyi lagu I Need You)" Aku Nyanyi.

"Merdunya.....Oh ya jangan lupa ya nanti. Bel Istirahat gue tunggu di atap." Ucap dia

"Haaha, Oke" ucapku sambil mematikan telepon.

Aku langsung mandi dan bersiap-siap berangkat kesekolah. Duhduhduh.... Hati ini ngga berenti berdebar nih.... Dag dig dug melulu..... Tenang Seulbin....Tenang.... OK. Aku langsung turun dan segera sarapan bersama keluarga.

"Widihhhh, tumben dandan ka?" ucap mamah.

"Hah? Emang menor banget ya mah?" ucap aku.

"Cie... anak papah lagi jatuh cinta nih ehemmm... Inget jaman dulu deh hahaha" ucap papah yang lagi ngode ke mamah.

"Sssttt...Papah gak boleh gitu ahh" ucap mamah genit ke papah.

" Yasudah,aku berangkat ya" ucapku sambil menggehndong tas dan pergi keluar rumah.

.......

Saat dihalte aku menunggu sendirian, aku melihat si jungkook mengendarai sepeda dan melewatiku tanpa menegurku. Hufftt, padahal kami sekelas, dasar cowok sombong. Aku terus menunggu bis dan akhirnya sampai deh.

Diperjalanan aku cuma mendengarkan musik saja dan melihat perjalanan. Aku sangat menyukai nada-nada yang indah dan merdu. Entah kenapa lagu-lagu diradio yang diputar lagu tentang cinta semua. Aseeekan sehati nih hati gue sama penyiar radionya. Lagi berbunga-bunga. Saat aku saampai dikelas, kelas sudah ramai. Baru beberapa menit aku sampai, bel sekolah sudah berbunyi. Kamipun langsung belajar hingga tak terasa bel istirahat berbunyi.

......

Saat bel istirahat berbunyi aku langsung keluar dan langsung pergi ke atap. Aku menunggu, aku sangat penasaran siapa sih orang yang selalu bertelponan dengan ku. Tiba-tiba ada suara gitar yang dia nyanyikan tadi pagi, pakai gitar lagi..... OMG merdunyaaa.... Aku menghadap belakang....

"Hah 0.0 Jeon Jungkook?" ucapku terkaget.

"hihi, maaf ya udh buat lu penasaran. Oh ya ini buat lo." Ucapnya sambil ngasih gitar yang dia pegang.

"hmmmm.... Oh ya makasih ya." Ucapku sambil menerima gitarnya dan berlari keruang gudang kemarin.

.....

Dag...dig...dug...

Aduhh ini kenapa sih hatiku, apa aku mulai menyukainya beneran. Emang sih dia ganteng. Tapi kalo inget sikap dia kemarin-kemarin suka bikin ilfil banget.

*krek....(pintu kebuka)

"Kamu Seulbin bukan?" ucap perempuan yang tak aku kenal.

"hmmm....iya. ada apa ya?" jawabku.

"Oh aku Kang Nana. Kamu tak mengenalku? Kita satu kelas." Ucapnya

"hmmm....ngga. Aku ngga pernah merhatiin murid satu persatu dikelas." Ucapku

"Oh, kalu gitu kamu kenal Jungkook ngga?" ucapnya

"Oh si cowok itu? Knp" ucapku

"Kamu mau comblangin aku ngga sama dia?" ucapnya

"hmmm.... Mian, sepertinya aku menyukai jungkook." Ucapku

"jinjja? Baiklah ayo kita berarung untuk mendapatkan Jungkook." Ucap dia.

"Hentikan, hey Kang Nana apa yang baru lu bilang?" ucap Jungkook.

Tiba-tiba jungkook menghampiriku dan menarik tanganku. *cupsss, Astaga jungkook menciumku. Aku bisa melihat muka Kang Nana. Dia sepertinya sangat membenciku. Dia langsung pergi keluar sedangkan jungkook masih menciumku. Aku mentupkan mataku dan mulai membalas ciummannya, aku memang sedikit kaku, tapi aku sedikit mengerti kalo soal beginian. Dan ini adalah first kiss ku dengannya.

*krek....(pintu terbukka)

Aku membuka mataku dan melihat Park Jimin ada didepan aku dan jungkook yang sedang berciuman.

Bersambung.....

Tunggu Chapter berikutnya ya chingu....

Please Shere and Comments^^

Gomawo


FF Jungkook Romance "Tone Of Love Chapter 1"

Pada pagi yang cerah ini kumulai hariku dengan memakai seragam sekolah baruku. Sekolahku lumayan jauh dari rumah, hingga aku harus berangkat menaiki bis kesana. Saat aku sedang menunggu bis, tiba-tiba dari kejauhan seseorang memanggilku.
"Woy Seulbin." Park Jimin memanggilku sambil berlari menghampiriku.
"Apa, cepet sini" jawabku sambil teriak dan menunggunya menghampiriku.


Oh ya, Namaku adalah Kim Seulbin. Aku tinggal dikota Seoul dan Aku sekolah di Hanlim School. Hari ini adalah hari pertamaku sekolah di Hanlim. Aku dan temanku si Park Jimin sudah sangat dekat. Kami sejak SD selalu satu kelas. Hingga saat ini, tetapi aku tidak tahu apa kali ini aku masih sekelas dengan Park Jimin. Kalo masih satu kelas juga mungkin kami jodoh *ngarep.
.....
"Oy, apa kabar lu Seulbin? Kangen gue ama lo" Ucap Jimin pas sampai di samping gue.
"Ya... PARK JIMIN, Sepatu gue jangan lu injek, sepatu baru nih, mahal pele." Ucapku
"Eh..eh...miannnn. Aseeekan sepatu baru. Kita satu sekolah lagi. Wkwkwk mungkin tuhan telah menjodohkan kita." Ucap Jimin
"Wkwk...Lo kali yang ngikutin gue. Jodoh? Ngimpi kali lo" Kataku.
Lumayan lama kami mengobrol, tiba-tiba bis berhenti. Kami langsung menaiki bisnya. Kami duduk paling belakang. Dan Jimin langsung mengambil hapenya.
"Foto yuk!" tanpa ngembil aba-aba *cekrek. Muka aku absurd gileeee.
"Ya Park Jimin, sudah berapa banyak lo nyimpen foto absurd gue! Setiap foto ama gue ngga pernah ngasih aba-aba. Huffttt" ucapku.
"wwkwkwk......muka lo absurd aja tetep cantik, gimana senyum." Ucap Jimin sambil mencubit pipiku.
"Bodo terah lo" Ucapku
Tak terasa, tiba-tiba kami sudah sampai disekolah Hanlim. Kami berdua turun dan berjalan memasukin gerbang. Kami saling ngobrol. Belum lama kami ngobrol, temennya Jimin ada yang manggil. Aku melihat temennya Jimin, wah apa aku mimpi. Guantengg banget, sumpeh langsung naksir gue. Pas gue lagi fokusin pandangan gue ke muka temennya Jimin tiba-tiba ada yang nabrak gue.
*brukkkk
"Aisshhhh, jangan ditengah jalan dong. Lagi sibuk nih." Kata seseorang yang menabrakku sambil ngeberesin kertas-kertas yang terjatuh.
"Maaf ya kak, maaf tadi saya lagi bengong." Ucap formal aku ke orang itu sambil membantunya.
"Jangan panggil gue kaka, gue juga anak baru. Udah sini-sini kertasnya. Sono lo masuk. Bikin susah aja." Ucap dia
Pas aku bangun dia juga bangun dan buru-buru ngebawa kertas itu. Entah kertas apa. Tapi aku ngeliat name tagnya yang jatuh dan langsung mengambilnya. Nama dia adalah Jeon Jungkook. Aku masukkan nametagnya ke kantongku. Hufft ganteng-ganteng tapi sombong. Dan aku melanjutkan jalan ke koridor, aku pun langsung duduk sambil menunggu pengumuman. Aku menunggu hanya sendirian. Sedangkan Jimin asik dengan teman-teman yang lainnya yang berada didepanku tapi agak jauh. Aku masih memandangi temannya si Jimin yang super duper ganteng banget. Tanpa bosen tiba-tiba informasi berbunyi. "Seluruh Siswa dan Siswi Baru segera berkumpul di lapangan upacara". Aku langsung bebaris ngasal karena belum ditempatkan masing-masing kelasnya. Aku masuk kebarisan yang ke-4. Ibu guru memberi informasi kalau penempatan kelas sudah ditempel di mading. Setiap masing-masing barisan bergilir melihatnya dan setelah itu kembali ke barisan perkelas. Pas udh barisan ke-4, aku langsung pergi ke mading tersebut dan melihat aku kelas berapa. Aku masuk ke kelas 1-2. Aku langsung, pergi ke barisan kelas 1-2. Aku memang lumayan pintar, tetapi jika aku masuk ke kelas 1-1 aku kira aku pintar. Dan sampai barisan terakhir-pun selesai. Aku melihat teman-temn sekelasku. Ternyata tidak ada Park Jimin. Pas aku tengol kearah kiri. Aku kaget ternyata disampingku adalah Jimin. Jimin ada dikelas 1-3. Untunglah tidak satu kelas lagi, aku bersyukur. Akhirnya setelah selesai para murid baru disuruh kembali kekelasnya masing-masing.
(Seulbin Pov End)
......
(Jungkook Pov)
Hufftt, cukup melelahkan juga aku berlari membawa kertas yang sangat berantakan ini gara-gara perempuan tadi. Semoga saja aku tidak sekelas dengannya. Aku langsung berbaris dan melihat informasi kelasku dimading. Aku masuk dikelas 1-2. Aku langsung beraris diberisan kelas 1-2. Astaga, aku satu kelas dengan teman SMP ku lagi.
" Hai jungkook, akhirnya kita sekelas. " ucap si Kang Nana
" Hmmmm..." jawabku
Aku tidak pernah memperdulikan ucapan si Nana. Aku langsung pergi kekelas dan asal menambil tempat duduk. Ada tas seseorang disampingku, tapi aku tak memperdulikannya. Aku langsung duduk, sebenarnyaa ku mau menukar tas yang berada disampingku karena, tempat duduknya ada disamping jendela. Tapi aku biarkan sajalah. Aku langsung duduk dan menunggu guru datang.
*Teeeetttt..... (Bel Masuk Berbunyi).
Semua murid masuk kekelas dan aku melihat perempuan yang menabrakku tadi pagi, perempuan itu juga melihatku. Tetapi kami langsung mengalihkan pandangan kami. Aku lebih tak percaya karena oraang yang duduk disampingku itu adalah dia. Entah hari ini hari apa, sungguh sial sekali hari ini. Tak lama pun guru datang. Guru tersebut melihat para murid dan mengabsen. Pas mengabsen namaku guru tersebut berhenti.
"Dimana Name Tagmu Jeon Jungkook?" tanya guru
Sebelum aku menjawab, perempuan itu memberikan nametag, dan itu adalah nametagku.
"Ini bu, belum saya pakai" jawab aku.
"cepat kau pakai." Ucap guru tersebut.
Guru melanjutkan absennya, sampai absen yang terkahir dan melanjutkan mengajar pelajaran matematika.
........
*Teeeet.... (Bel Istirahat Berbunyi)
Saat aku mendatanginya, dia langsung pergi. Entah kemana dia pergi. Aku langsung mengambil bekaal makan siangku dan mencari tempat sepi, aku berjalan melihat-lihat. Yap, aku mendapatkannya. Aku masuk dan melihat sekitarnya, sepertinya yang aku masuki adalah gudang yang dulunya bekas ruang band gitu. Soalnya disini lengkap banget alat musiknya. Aku langsung duduk dan membuka bekal makan siangku.
"Selamat Ma...."
*Krekkk.... (Bunyi seseorang membuka pintu).
Aku langsung bersembunyi dibelakang meja.
"Disini ada seseorang?" tanya seseorang perempuan memasuki ruangan.
"Wahhh, ada gitar...." Ucap perempuan tersabut sambil mendekati dan mengambil gitar tersebut.
*Jreenggg....
"Wih, udh diatur merdu banget" ucap perempuan tersebut.
Perempuan tersebut bernyanyi dengan menggunakan gitar tersebut.
"gilaaaa, suaranya bagusss banget. Wtf, itu perempuan yang menabrakku kan." Ucapku didalam hati.
Aku tidak memperdulikan itu. Aku terus mendengarkan perempuan itu bernyanyi tanpa mengingat bekalku.
Tanpa sadar....
*Teeeetttt..... (Bel Berbunyi)
Perempuan itu langsung naro gitarnya dan langsung pergi kekelas sebelum menyelesaikan lagunya. Sepertinya perempuan itu membuat lagunya sendiri, soalnya aku tidak pernah mendengarkan lagu itu. Pas perempuan itu pergi, aku juga langsung pergi kekelas tanpa memakan bekalku sama sekali.
Aku langsung duduk ditempatku dan melihat dia yang sedang melihat ke jendela. Aku terus memandangi wajahnya, entah apa yang ada didalam hatiku. Apa aku telah jatuh cinta? Mungkinkan dia Cinta Pertamaku?


Bersambung.....


Tunggu Chapter berikutnya ya chingu....


Please Share and Comments^^
Gomawo


Designed by Ian Mintz TopTechTune